Wednesday, 12 October 2016

8 Langkah Memulihkan Rasa Sakit Dikhianati, Cepat Move On Ya...

Buat kamu yang pernah merasakan sakitnya dikhianati pasangan..

Yang Maha Kuasa telah mengambil sedikit rasa milikNya...
Dan menggantinya dengan hal yang lebih berarti.

Apa yang kamu lakukan setelah dikhianati...?

Semoga engkau kuat dan bertemu jodoh yang lebih baik...

Rasa sakit emosional dapat menyakiti, bagaikan pisau memotong hati kita.

Dan, sama seperti kita bisa sembuh dari sakit fisik, kita juga dapat
memulihkan dari rasa sakit emosional , bahkan jika rasa sakit berasal
dari pengkhianatan.
Pasti luka dalam...

Setelah merasakan sakitnya pengkhianatan dari seseorang yang kita cintai.
Saya tidak bisa menjelaskan sebuah rasa yang luar biasa, hati
masing-masing yang mampu menjelaskannya.

"Kita diam-diam menderita melalui ketidaksetiaan dari pasangan, tapi
ini emosi komprehensif yang berbahaya secara mendalam ke dalam
keberadaan kita," kata Dr Carmen Harra, seorang psikolog klinis dan
ahli hubungan.

Ketika dikhianati, kita diberi dua pilihan:

* Kita dapat membiarkan diri kita terjebak dalam buruk saat selamanya,

* Atau kita dapat melakukan hal positif untuk kebaikan, Memilih jalur
pemulihan dengan 7 langkah berikut:

#1. Mengenali Pengkhianatan Dan Emosi Kamu.

Setelah mengetahui bahwa seseorang yang kamu cinta mengkhianati kamu,
emosi kamu dapat menjadi berantakan mengubah hidup.

Kamuvtidak bisa move on tanpa pengolahan perasaan ini.

Luangkan waktu untuk  memulihka shock, kesedihan, kemarahan dan
kebencian dengan keluarga, teman, atau bahkan bantuan terapis.

"Untuk menyembuhkan dari pengkhianatan dan tetap dari reoccurring di
masa depan, kamu harus menjaga emosi.

Jika kamu terobsesi, menjadi terjebak di masa lalu.

Tetapi jika kamu berpikir logis dan memahami kebutuhan untuk move on,
kamu memang dapat menguasai emosi"ujar Harra.

#2. Belajar Untuk Memaafkan.

Itu mungkin tampak absurd untuk mengampuni seseorang yang telah
menyakiti dirimu begitu buruk, tetapi  kamu harus melakukannya jika
ingin mendapatkan kehidupan normal kembali.

Sebuah pengalaman bisa membinbing menuju kedewasaan.

Berpegangan pada dendam akan hanya menjebak kamu pada masa lalu, dan
itu akan merampok kebahagiaan sendiri.

"Memaafkan tidak berarti menerima perilaku salah orang lain; itu
berarti melepaskan dari rasa sakit, frustrasi, dan kepahitan
dikuburkan dalam.
Selama kita menyalurkan kebencian atau kemarahan terhadap orang lain,
itu akan menahan kemajuan pribadi.
Berusaha untuk mengampuni seseorang setiap hari," kata Harra.


#3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri.

Diri sendiri adalah orang yang pertama kali harus dipercaya.

Ingat bahwa kamu berhak untuk diperlakukan dengan hormat.

" Rasa bersalah dapat menyebabkan kemarahan dan kebencian, tidak hanya
pada diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain untuk membenarkan
tindakan kita," kata Darlene Lancer.

"Kemarahan, kemarahan dan rasa bersalah akan menguras energi kita,
menyebabkan depresi dan penyakit dan menghentikan kita dari mengalami
kesuksesan, kesenangan.

#4. Melepaskan Diri Dari Orang-orang Yang Tidak Percaya.

Kamu sudah pernah berurusan dengan rasa sakit pengkhianatan; Kamu
tidak perlu lagi merasakannya.

Jika kamu merasa seseorang tidak dapat dipercaya dalam hidup,
menyingkirkan mereka.

"Selektif tentang orang-orang yang kamu bawa ke dalam hidup kamu untuk
kesejahteraan hidup sendiri.

Memilih untuk percaya kepada orang-orang yang tidak membangkitkan rasa
hanya akan membawa kamu ke ketidak percayaan semua orang secara
keseluruhan.

#5. Tidak Mengkhianati.

Kamu tahu pengkhianatan apa rasanya, jadi berusaha untuk tidak
mengkhianati orang lain.

Jika kamu pernah melakukan hal sama pada orang sebelumnya, itu bukan karma.

Kita akan menempuh seluruh suratan yang tak sesuai harapan.

Kadang-kadang dikhianati dapat menginspirasi orang-orang yang tidak
lebih dari yang terluka, sebagai cara untuk menyakiti orang lain.

Sebuah egoisme melebur dengan rasa dendam yang tak berujung tidak akan
membuat kamu merasa lebih baik. Justru kamu sulit mendapatkan jodoh
sejati.

Sebuah pengkhianatan atas dasar pernah pernah dikhianati akan menelan
sebuah hikmah besar yang menanti...
Maka duka tetap duka... Jangan pernah bilang KENAPA..?

#6. Membayangkan Masa Depan Bebas Pengkhianatan.

Visualisasi adalah salah satu elemen kunci dalam mendapatkan apa yang
kamu inginkan.

Jangan takut untuk bermimpi. Bayangkan setiap hari bahwa tidak ada
seorang pun akan pernah menyakiti kamu seperti di masa lalu.

Ini juga akan membantu Kamu menjadi lebih berhati-hati membiarkan
potensi pengkhianat kembali ke dalam hidup kamu.

Penting, imajinasi sangat ampuh, ini dijadikan suatu kesalahan super.

Putus cinta, lari ke minuman atau narkoba, untuk melupakan semua,
berimajinasi dan bahagia.

Jangan sampai, sekali lagi jangan, alkohol dan narkoba berikan obat
hati yang semu, tidak nyata, justru memperburuk keadaan.

#7. Membuka Diri Pada Hal Baru.

Kamu mungkin enggan dan bahkan takut untuk kembali ke hubungan lain
lagi, tetapi mengambil kesempatan pada cinta sangat penting dalam Move
on.

Meletakkan harapan kamu pada orang lain, sekali lagi, akan menunjukkan
bahwa ada orang yang baik hati di luar sana.

Trauma bukan kata yang keren walau seberapa lemah dirimu.

Pengkhianatan hal biasa setiap hubungan, tapi sangat luar biasa sakitnya.

Tidak perlu segera, pelan-pelan saja.

Semua butuh proses, tapi perlu.

Ada banyak orang orang didunia ini, tidak semua seperti dia.
Jodoh pasti bertemu.
Tuhan, pertemukan kami di tempat dan waktu yang tepat.

#8. Yang Paling Penting, Ikhlas dan Berdoa.

Ikhlas, semua rasa indah dan pahit milik Sang Pencipta.
Dia hanya mengambil sedikit miliknya, dan menggantikannya dengan yang
lebih kamu butuhkan.

Justru bersyukurlah, sesuatu yang usang akan diganti dengan yang baru,
walau berat.

Jangan bilang kenapa, apa salahku?

Berdoa, jodoh pasti bertemu, mintalah pada Tuhan Yang Maha Kuasa,
tenangkanlah jiwamu, kuatkanlah hatimu, pereratlah imanmu, semoga kamu
mendapatkan yang kamu minta amiin.

Ya Allah, jagalah jodohku hingga kami bertemu, pertemukanlah kami pada
waktu dan tempat yang tepat.
Amiin...

1 comment: